Posted by Hendry Kipli
That's How People Grow Up adalah lagu yang diambil dari album Years of Refusal.Di video tersebut para penonton yang satu persatu naik secara liar untuk memegang Morrissey,membuat saya bertanya tanya.
Sejarah singkat tentang Morrissey : Steven Patrick Morrissey (lahir di Manchester, Inggris, 22 Mei 1959; umur 51 tahun) adalah seorang penyanyi dan pencipta lagu berkebangsaan Inggris. Dia merupakan vokalis dari grup musik The Smiths. Dia berkarier di dunia musik sejak tahun 1982. Setelah The Smiths bubar pada tahun 1987, Morrissey tetap melanjutkan karier di dunia musik sebagai solois. Karya musik Morrissey memiliki dampak positif terhadap pergerakan musik di berbagai negara, bahkan majalah musik NME menyebutkan Morrissey sebagai salah satu seniman yang paling berpengaruh sepanjang masa. Di Indonesia sendiri, banyak sekali band atau group musik yang terinspirasi dari karya musik The Smiths ataupun Morrissey.
Saya memuja kejeniusannya, suara yang indah & karisma dari Morrissey. Sampai - sampai membuat mata saya berkaca - kaca saat Morrisey tampil di Jakarta (10 Mei 2012). Saya tertarik dengan kutipan dari M. Taufiqurrahman dalam jakartabeat.net berikut ini, Namun entah kenapa saya masih terpesona dengan Morrissey kini ketika saya juga sudah cukup dewasa dan ketika Morrissey juga sudah pantas menjadi kakek dari anak perempuan saya dan tidak cukup lagi punya banyak alasan untuk marah kepada dunia atau kepada siapapun. Atau mungkin karena saya berhutang kepada Morrissey yang memperkenalkan saya kepada karya-karya Oscar Wilde, atau membuat saya mencari dan menggali makna dari puisi puisi John Keatsatau William Butler Yeats. Tiga pujangga besar Inggris tersebut dikutip Morrissey di lagu The Smiths yang paling indah menurut saya, yaitu "Cemetery Gates" dari album The Queen Is Dead. Atau mungkin karena petikan gitar Johnny Marr yang begitu bening dan sejuk di hampir semua album the Smiths bersama Morrissey (kecuali "How Soon Is Now" dimana Marr bermain dengan efek tremolo yang sangat terkenal itu). Tidak juga, album-album solo Morrissey penuh dengan suara gitar yang gahar dan hampir menjadi punk.
Atau memang karena Morrissey sendiri yang masih seperti misteri. Tidak jelas betul orientasi seksualnya sampai-sampai muncul dugaan bahwa dia gay. Bisa juga karena legenda yang dibangun selama hampir seperempat abad tentang pertunjukan-pertunjukan hidup The Smiths yang dipenuhi penggemar fanatik-laki laki maupun perempuan - yang suka melempar bunga ke panggung, menerjang petugas keamanan panggung hanya untuk bisa mencium atau memeluk Moz, nama panggilan kesayangan Morrissey.
Apapun itu, saya sudah berinvestasi lumayan serius untuk the Smiths. Saya bukan penggemar fanatik yang perlu menata rambut atau berpakaian ala Morrissey atau memasang tattoo "Meat Is Murder". Bahkan masih banyak lirik lagu yang belum saya hapal. Atau mungkin kalau Morrissey itu diibaratkan "Tuhan", saya bukanlah penganutnya yang taat dan belum mematuhi segala perintahnya. Tetapi setidaknya saya telah sedikit mengenalnya.
Biar bagaimana pun Morrissey tetaplah seperti itu, saya menyukai karya karyanya, lagu lagu jujur dan nyaman didengar merupakan sajian musik mereka, terlepas dari gaya yang mendayu dayu, saya tetap menjadi penggemar The Smiths maupun Morrisey.
No comments:
Post a Comment